Seperti biasa setiap hari selasa malah di sebuah masjid di kota
Yogyakarta saya mengikuti kegiatan mingguan yaitu liqo atau kajian. Pada
malam ini saya harus rela datang terlambat karena mengurus kontrakan
saya yang baru maklum saya berniat untuk pindah tempat kos. Selesai
sholat isya saya langsung berangkat menuju lokasi liqo. Tak seperti
biasa jalanan jogja yang pada malam itu sangat padat kendaraan yang
membuat saya tidak bisa memacu kendaraan saya dengan cepat. Dengan
bersabar saya memacu kendaraan saya pelan-pelan, tak lama sekitar 20
menit saya diba dilokasi liqo saya, alangkah kagetnya ternyata liqo
belum dimulai dan saya melihat sosok kakak angkatan saya di kampus kota
sedang duduk seolah menunggu seseorang. Saya menghampiri beliau dan saya
menanyakan sedang apa beliau disini. Ternyata beliau adalah murobbi
pengganti, karena ustad yang biasanya mengisi sedang ada tamu dan tidak
bisa ditinggalkan. Saya dan kakak angkatan mulai berbincang-bincang unuk
menunggu teman yang lainnya. Seharusnya jam segini sudah dimulai
acara
liqonya. hapir satu jam kami menunggu dan datanglah teman saya satu.
Kami berdua memulai liqo walau hanya dengan 2 mutarobbi dan murobbi liqo
tetap dimulai. Dalam hati kecil saya bangga akan kakak angkatan saya
yang begitu sabar menunggu teman-teman walau mereka tidak datang. Kami
mendiskusikan tentang kegiatan-kegiatan untuk teman-teman kampus kota.
Dalam diskusi itu banyak sekali hal-hal yang dapat saya dapatkan antara
lain kesungguhan,pengorbanan, dan keistiqomahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar