Rabu, 31 Oktober 2012

Arti Keikhlasan

Seperti biasa setiap hari selasa malah di sebuah masjid di kota Yogyakarta saya mengikuti kegiatan mingguan yaitu liqo atau kajian. Pada malam ini saya harus rela datang terlambat karena mengurus kontrakan saya yang baru maklum saya berniat untuk pindah tempat kos. Selesai sholat isya saya langsung berangkat menuju lokasi liqo. Tak seperti biasa jalanan jogja yang pada malam itu sangat padat kendaraan yang membuat saya tidak bisa memacu kendaraan saya dengan cepat. Dengan bersabar saya memacu kendaraan saya pelan-pelan, tak lama sekitar 20 menit saya diba dilokasi liqo saya, alangkah kagetnya ternyata liqo belum dimulai dan saya melihat sosok kakak angkatan saya di kampus kota sedang duduk seolah menunggu seseorang. Saya menghampiri beliau dan saya menanyakan sedang apa beliau disini. Ternyata beliau adalah murobbi pengganti, karena ustad yang biasanya mengisi sedang ada tamu dan tidak bisa ditinggalkan. Saya dan kakak angkatan mulai berbincang-bincang unuk menunggu teman yang lainnya. Seharusnya jam segini sudah dimulai
acara liqonya. hapir satu jam kami menunggu dan datanglah teman saya satu. Kami berdua memulai liqo walau hanya dengan 2 mutarobbi dan murobbi liqo tetap dimulai. Dalam hati kecil saya bangga akan kakak angkatan saya yang begitu sabar menunggu teman-teman walau mereka tidak datang. Kami mendiskusikan tentang kegiatan-kegiatan untuk teman-teman kampus kota. Dalam diskusi itu banyak sekali hal-hal yang dapat saya dapatkan antara lain kesungguhan,pengorbanan, dan keistiqomahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar